Rabu, 06 Juni 2012

Oknum Polisi Lalu Lintas Minta Pulsa untuk Tebusan Tilang, Modus Baru Penipuan


Penipuan untuk meminta pulsa kian menjadi-jadi, kali ini si penipu mengaku sebagai polisi lalu lintas yang meminta tebusan tilang. Anehnya, oknum 'Polantas' penipu itu meminta tebusan tilang dengan diganti pulsa.


Polisi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai setiap bentuk permintaan yang mengaku polisi seperti kasus 'Polantas Minta Pulsa' sebagai tebusan untuk tilang. Karena bisa jadi, hal itu merupakan modus baru dalam penipuan.


"Masyarakat kita imbau untuk tidak langsung mempercayainya dan waspada, karena bisa saja itu merupakan modus penipuan," jelas Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Wahyono kepada wartawan di kantornya, Selasa (6/12/2011).


Wahyono mengimbau masyarakat untuk mengkonfirmasi informasi itu lebih dulu ke kepolisian. "Cek dan ricek dulu ke kepolisian, apakah benar ada anggota dengan identitas tersebut," katanya.

Bila memang ada, masyarakat diimbau untuk tidak ragu melaporkan anggota tersebut. "Kalau memang ada, laporkan," tegas Wahyono.

Salah seorang warga yang menjadi korban modus penipuan ini adalah seorang karyawati bernama Evie Selvia (20). Selasa (6/12/2012), dia melaporkan kasus penipuan yang menimpanya ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Ada nomor yang nelepon ke HP saya. Mereka mengaku namanya Briptu Bambang dan Budi, katanya tugas di Tebet," ujar Evie Selvia (20) saat ditemui usai melapor di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2012).

Evie mengatakan kejadian tersebut bermula saat ia ditelepon temannya bernama Heru yang bekerja sebagai security. Heru mengaku ditilang polisi di daerah Fatmawati dan meminta bantuan kepada Evie untuk membayar biaya tilangnya, dengan alasan ia sedang tidak memegang uang.

"Ya saya percaya pas dia bilang dia polisi dan teman saya kena tilang. Dia nanya saya lagi pegang uang cash atau bayar pakai pulsa saja," jelas Evie, seorang karyawan swasta di daerah Fatmawati ini.

Evie tidak menaruh curiga, karena ia pun segera menuruti permintaan polisi palsu tersebut dengan mengirim pulsa sebesar 350 ribu. Usai dikirimi pulsa, nomor tersebut tidak aktif lagi.

"Setelah saya kirim ke nomor 087741494962, saya mau konfirmasi ke polantas itu tapi tidak diangkat-diangkat telepon saya," ungkap Evie. Setelah sadar dirinya tertipu Evie pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Selatan. Sementara oknum penipunya belum bisa dilacak.

1 komentar:

  1. saya juga baru kena jadi korban.
    total uang yang saya transfer buat pulsa 1650.000
    ini nmr HP yang saya Transfer

    1. 085880599999 = Rp.200.000
    2. 087883785125 = Rp 150.000
    3. 087883785054 = Rp 100.000
    4. 082311583190 = Rp 100.000
    5. 085780199931 = Rp 200.000
    6.082311573092 = Rp.200.000
    7.087883785113 = Rp.200.000
    8.087883785117 = Rp.200.000
    9.087883785497 = Rp 200.000
    10.082311573445 =Rp 200.000

    total dari 10 nomor itu Rp 1650.000 kejadian seperti diatas. telepon mati dia nelepon lagi bergantian lagi neleponya.

    BalasHapus